Rezim Pyongyang pimpinan Kim Jong-un itu menegaskan, uji tembak rudal itu sebagai bukti bahwa Korut siap melawan negara-negara pengekang mereka.
Uji tembak rudal terbaru yang diawasi langsung oleh Jong-un dilakukan hanya beberapa hari sebelum Presiden China Xi Jinping lawatan ke Korea Selatan (Korsel). Kemarin, militer Korsel mengatakan, Pyongyang menguji tembak rudal jarak pendek Scud dengan jangkauan sekitar 500 kilometer (300 mil).
Manuver Pyongyang itu dianggap sebagai sikap ketidaksukaan atas lawatan Presiden Jinping ke Seoul untuk bertemu Presiden Korsel, Park Geun-hye. China sendiri merupakan sekutu tunggal Korut dalam hal penyokong utama ekonomi mereka.
Ada dugaan China mulai frustasi dengan penolakan Korut untuk mengekang program senjata nuklirnya yang memicu ketegangan regional. Menurut kantor berita KCNA, Kim Jong-un menyatakan bahwa uji tembak rudal itu memiliki dampak yang tidak sedikit.” Terhadap perdamaian dan keamanan regional,” tulis KCNA.
“Perdamaian hanya dapat dilindungi ketika seseorang begitu kuat, sehingga tidak ada yang berani memprovokasi satu sama lain dan dapat dijamin oleh kekuatan sendiri,” kata Kim Jong-un ketika mengawasi uji tembak rudal kedua.
Ketegangan antara Korut dan Korsel telah meningkat selama berbulan-bulan. Masing-masing Korea, menuduh satu sama lain sebagai negara yang gemar melakukan provokasi.
Baru-baru ini, tentara Korut mengancam akan melakukan serangan yang bisa membuat kehancuran, setelah militer Korsel menggelar latihan perang dan menembak wilayah perbatasan di Laut Kuning.
Sumber : Sindonews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar