Kamis, 10 Juli 2014

PENTAGON TUNDA SELURUH NEGOSIASI KONTRAK F-35




IMD - Pesawat F-35 terus menghadapi masalah. Kini Pentagon memutuskan untuk menunda seluruh negosiasi kontrak pembelian pesawat tersebut sampai masalah mesin yang terjadi ditemukan penyebab dan solusinya.


Kantor Program Bersama Pentagon yang mengawasi akuisisi F-35 Lightning II Joint Strike Fighter menanggughkan sementara semua negosiasi kontrak pemesanan pesawat tersebut sembari menunggu evaluasi mesin setelah seluruh pesawat siluman itu digrounded.”Negosiasi akan dilanjutkan setelah lingkup masalah mesin dan efeknya dari masalah itu diketahui,” kata Kyra Hawn juru bicara JPO 9 Juli 2014. ”

Juru Bicara Pratt dan Whitney Matthew Bates mengatakan “[terlihat] ke depan untuk menyimpulkan negosiasi kami segera.”Semua mesin yang ada telah diperiksa,” tambahnya


Pentagon memerintahkan untuk menggrounded seluruh F-35 pada 3 Juli. Beberapa hari setelah pesawat mengalami masalah saat hendak take-off. Sekretaris Pers Pentagon Laksamana John Kirby mengatakan pada tanggal 8 Juli pihaknya masih mempertimbangkan apakah akan mengizinkan F-35 terbang pada dua pameran udara di Inggris yang akan digelar pertengahan Juli ini.”Kita akan kecewa jika kita tidak bawa pesawat ini ke Farnborough,” katanya.


Sementara itu, Menteri Pertahanan Chuck Hagel berencana untuk mengunjungi Eglin Air Force Base pada 10 Juli. Kunjungan ini sebagai upaya untuk mengirim pesan kepada para mitra internasional bahwa AS tetap berkomitmen untuk pengembangan pesawat generasi kelima yang disebut-sebut sebagai pesawat paling canggih tersebut.


-----------------------------------------


F-35 HADAPI PERJUDIAN BESAR


Perwira militer AS masih belum yakin jika rencana debut F-35 dibatalkan. Hal itu dinilai sebuah langkah mundur yang berpotensi untuk merusak program supermahal tersebut.


Selama ini Amerika menyebut-nyebut Joint Strike Fighter sebagai sebuah keajaiban teknologi . Sehinga jelas pembatalan ini akan mencoreng pernyataan yg sudah digembar-gemborkan tersebut.


Para pejabat melirik Farnborough International Air Show yang akan berlangsung 14-20 Juli sebagai peluang yang menjanjikan untuk memamerkan pesawat baru itu ke dunia.


“Belum ada keputusan yang dibuat,” kata juru bicara Pentagon Laksamana John Kirby kepada wartawan ketika ditanya tentang hal tersebut. “Saya pikir pasti kita akan kecewa jika kami tidak mampu membawanya ke Farnborough. Namun Kirby menegaskan bahwa keamanan harus menjadi prioritas. Apapun keputusan yang diambil F-35 memang dihadapkan pada meja perjudian yang besar dan pelik.


Empat F-35B yang dirancang untuk Marnir direncanakan unjuk kekuatan di ajang pameran dirgantara terbesar di dunia tersebut. Namun Pentagon telah meminta seluruh pesawat untuk menghentikan penerbangan menyusul insiden kebakaran mesin beberapa waktu lalu.

Kebakaran terjadi di bagian belakang pesawat di landasan pacu saat lepas landas di Eglin Air Force Base di Florida, menurut Angkatan Udara. Pilot berhasil keluar dari jet dengan aman dan api segera dipadamkan.



Insiden ini menimbulkan pertanyaan baru tentang program F-35 dan apakah itu dapat memberikannya sebagai game-changing pesawat tempur siluman. Proyek senjata paling mahal dalam sejarah AS ini telah diganggu oleh penundaan berulang-ulang dan pembengkakan biaya.

Biaya program ini telah membengkak menjadi hampir 400 miliar Dollar Amerika untuk lebih dari 2.000 pesawat dengan harga satu unitnya sekitar 160 juta dollar.


Para pejabat pertahanan kepada AFP mengatakan mungkin tiga dari empat pesawat bisa mengambil bagian di Farnborough menjelang akhir acara, jika otoritas penerbangan menyimpulkan tidak ada risiko serius bagi keselamatan. “Masih ada waktu untuk membuat keputusan,” kata seorang pejabat yang tidak mau disebutkan namanya.


Amerika telah merencanakan untuk mengirimkan F-35B untuk berpartisipasi akhir pekan ini dalam menampilkan penerbangan pesawat militer, di Royal International Air Tattoo, tapi tidak jelas apakah pemerintah akan siap untuk mengambil keputusan .

Aturan penerbangan militer Inggris lebih ketat dari peraturan Amerika Serikat .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar