Jumat, 27 Juni 2014

INDONESIA TAKKAN BANGUN MILITER AGRESIF




Indonesia akan terus membangun kekuatan militernya. Tetapi dipastikan pembangunan pertahanan ini tidak akan mengarah pada sifat militer yang agresif. Hal itu disampaikan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono saat Upacara Prasetya Perwira TNI di Lapangan Dirgantara, Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta, Kamis 26 Juni 2014.

Dia menegaskan TNI akan terus siap menjaga keutuhan dan kedaulatan wilayah Indonesia. Militer juga harus mampu menghadapi berbagai ancaman yang terus berkembang dari masa ke masa. Untuk itu, tidak sekadar persenjataan saja yang dibutuhkan tetapi kemampuan personel militer dalam banyak hal terutama teknologi.

Menurutnya, dalam tiga dekade terakhir telah terjadi revolusi bidang militer. Perang di era sekarang jauh berbeda dengan masa lalu. Saat ini kekuatan teknologi menjadi begitu penting. Dan setiap anggota TNI harus memiliki kemampuan dalam perang teknologi ersebut ”TNI dituntut untuk semakin cerdas terampil dan adaptif termasuk revolusi di bidang militer yang terangkum dalam tiga dekade terakhir ini,” ungkapnya.

Namun Presiden juga mengatakan pegembangan peralatan tempur juga penting. Termasuk membuat senjata sendiri. Senjata yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri harus terus dikembangkan

“Kita tidak bermaksud mengembangkan kekuatan militer yang agresif. Kita cinta damai meski kedaulatan negara adalah harga mati,” tegasnya.

Presiden juga menyoroti perkembangan situasi regional yang harus mendapat perhatian dari Indonesia. Negara ini harus tampil sebagai kekuatan regional yang aktif dalam upaya membangun kerjasama guna mencegah munculnya konflik.

”Karena itu pemimpin TNI harus memiliki wawasan dan pengetahuan yang kuat dalam menghadapi perkembangan lingkungan yang strategis itu. Agar kepentingan nasional dapat dijaga dan lindungi.”

Sumber : Jejaktapak.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar