Rabu, 25 Juni 2014

MARINIR AS CIPTAKAN AMFIBI SEGARANG MAIN BATTLE TANK





Sejumlah pakar teknologi perang saat ini sedang berusaha keras untuk meningkatkan kemampuan kendaraan amfibi agar tetap bisa diandalkan di abad ke-21 ini.

Kendaraan amfibi atau Amphibious Assault Vehicle (AAV) masih menjadi andalan Marinir untuk membawa pasukan dari kapal ke darat secara aman baik terhadap serangan lawan maupun kesalahan teknis yang terjadi. Tetapi kelemahan kemampuan tempur alat ini belum ganas, bak buaya rawa yang siap menerkam mangsanya.


Untuk itu Korps Marinir Amerika Serikat saat ini tengah menjalankan sebuah program untuk menjadikan AAV sebagai alat serbaguna. dengan Memiliki kemampuan darat dan air serta daya gempur yang tangguh di segala medan dan perlindungan maksimal kepada para personelnya. Amphibious Assault Vehicle di abad 21 ini harus mampu menjelma sebagai amphibious combat vehicle (AAC)





Dan potensi kendaraan yang dieksplorasi adalah Ultra-Heavy Amphibious Conector (UHAC). Kendaraan yang bisa beroperasi di darat dan air. Sebuah model saat ini sedang menjalani pengujian dan dengan versi yang berukuran penuh memiliki potensi tiga kali lebih besar dibandingkan Ship to Shore Connector (SSC) dengan jangkauan lebih dari 200 mil laut.



Bukan hanya daya jangkau di laut, kendaraan ini juga diupayakan memiliki ukuran yang lebih besar sekelas main battle tank tetapi memiliki beban yang lebih kecil seperti kendaraan tempur lapis baja. Alat tempur baru ini nanti diharapkan bisa bergerak ke pantai pada jarak lebih dari 100 nautical km dengan kecepatan hingga 25 knot.
Untuk mengatasi masalah mobilitas di darat baik medan pasir maupun lumpur juga sedang dikembangkan roda kendaraan tempur amfibi yang lebih dinamis. Bisa bergerak lebih cepat, mematikan, dan tetap memberikan perlindungan kepada para personel didalamnya.

“Kemampuan ACV untuk beroperasi di pasir, salju, lumpur, dan kemampuan untuk memanjat akan lebih unggul dari AAV yang ada saat ini,” kata Kolonel Christopher Woodbridge, Corps’ lead for the Ground Combat / perencanaan strategi kendaraan taktis Amerika Serikat.


Seiring dengan mobilitas dan suspensi kendaraan yang lebih baik, ACV juga memiliki kemampuan untuk bergerak keluar dari zona bahaya. Meski dalam keadaan kehilangan roda. “Salah satu hal yang kami alami di Irak dan Afghanistan adalah bahwa truk taktis seberat tujuh ton milik kami yang sebenarnya tidak memiliki kemampuan menahan bom ternyata bisa selamat karena kemampuan ground clearance yang lebih tinggi,” kata Brigjen Jenderal William Mullen, director pengembangan kapabilitas /  Capabilities Development Directorat  dalam sebuah video wawancara April 2014.

“ACV ini akan lebih mematikan. Akan lebih cepat, pasukan di dalam akan lebih terlindungi.”

Menurut Woodbridge, Marinir Amerika berharap ACV diterjunkan pada tahun 2017 dengan kemampuan operasional awal di tahun 2020. Hingga ACV diterjunkan, Korps juga berencana untuk mempertahankan dan meningkatkan sejumlah AAV yang akan diupgrade hingga bisa tetap beroperasi sampai 2035.

Sumber : defencetalk.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar