BEIJING - Pilot tempur cantik pertama China, Yu Xu, tewas setelah pesawat jet tempur yang dia piloti jatuh usai menabrak pesawat tempur lainnya di bagian sayap. Kecelakaan ini yang merenggut pilot tempur perempuan pertama China ini terjadi saat latihan pada 12 November di wilayah Provinsi Hebei utara.
Co-pilot lelaki dengan nama depan Xu berhasil keluar dari pesawat tempur sebelum tabrakan terjadi. Dia mengalami luka ringan.
Mesin dan perekam data penerbangan atau dikenal sebagai kotak hitam dari jet tempur J-10 telah ditemukan dan diserahkan kepada pihak berwenang untuk penyelidikan lebih lanjut.
Yu Xu, 30, bergabung dengan Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) pada tahun 2005 setelah lulus dari Akademi Penerbangan Angkatan Udara PLA dan merupakan salah satu dari 16 pilot wanita pertama yang lolos kualifikasi untuk menerbangkan jet tempur.
Pada bulan Juli 2012, dia menjadi yang pertama dari empat wanita yang telah memperoleh sertifikasi untuk menerbangkan jet tempur J-10, pesawat jet multi-peran dengan satu mesin.
Yu Xu dianggap sebagai panutan bagi perempuan muda yang ingin bergabung dengan tentara, khususnya angkatan udara. Para penggemar menjulukinya sebagai “Golden Peafowl” setelah videonya menari merak di sebuah pesta sekolah beredar ke publik.
”China adalah pelopor dalam pelatihan pilot aerobatic perempuan. Ketika program dimulai, tidak ada pengalaman asing untuk dipinjam atau mengandalkan stasitik dari negara lain. Dari perspektif ini, Yu Xu dan pilot aerobatic perempuan lainnya telah mengambil risiko yang lebih besar, yang pantas mendapatkan kehormatan yang lebih dari kami,” kata ahli penerbangan China, Wang Ya'nan kepada Global Times, yang dikutip Selasa (15/11/2016).
Kantor berita negara China, Xinhua mengutip juru bicara Angkatan Udara China, Shen Jinke, mengatakan bahwa personel Angkatan Udara China sangat menyesal. “Dan sedih atas kematian malangnya,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar