Sabtu, 19 November 2016

Rusia Lengkapi Pesawat Tahun '70-an dengan Sistem Elektronik Tercanggih


Pasukan Kedirgantaraan Rusia (VKS RF) telah menerima tiga pesawat Ilyushin Il-22PP “Porubschik” pertamanya yang dilengkapi peralatan pengacau termodern yang mampu menonaktifkan sistem elektronik pesawat musuh.

Perangkat untuk melakukan serangan elektronik sebenarnya telah dipasang di pesawat pada pertengahan 1970-an. Meski demikian, seperti yang disampaikan pihak pengembang, mesin yang dimodernisasi ini kini bisa menghadapi sistem elektronik paling modern, yang dipasang pada pesawat canggih asing.

“Perangkat baru bisa membutakan Sistem Kendali dan Peringatan Dini Pasukan Udara (Airborne Early Warning and Control System/AWACS) pesawat,” kata seorang narasumber dari kompleks industri-militer pada RBTH. “Selain itu, Il-22PP ‘Porubshchik’ secara efektif menangkis sistem pertahanan udara Patriot (sistem misil darat-ke-udara yang digunakan Angkatan Darat AS dan beberapa negara sekutu -red.).”

Menurut para perancang, Il-22PP “Porubshchik” dapat secara selektif menonaktifkan perangkat musuh menggunakan gangguan yang kuat, serta menghalangi serangan elektronik serupa dari musuh.

“Sebelum sistem pengganggu elektronik mulai beroperasi, pesawat memindai sinyal radio di area aktivitasnya,” terang narasumber RBTH. “Setelah mendeteksi frekuensi yang digunakan pesawat musuh, operator pesawat menyalakan sistem gangguan dalam jangkauan yang diinginkan.”

Pada November ini, VKS RF akan menerima dua pesawat tambahan yang sama.
Mengapa Memasang Perangkat Canggih pada Pesawat Tua?

Menurut Mikhail Khodorenok, seorang pensiunan kolonel sekaligus analis militer media Rusia Gazeta.ru, Il-22 adalah sebuah kebutuhan bagi militer.

“Beberapa opsi lain sempat dipertimbangkan, seperti pesawat An-140 dan An-158 dengan mesin jet turbo serta Tu-214,” terang sang pakar militer pada RBTH. “Namun, saat penyusunan ‘pengadaan pertahanan’ pada 2009, tak satu pun dari model tersebut yang sepenuhnya siap dilengkapi dengan sistem senjata elektronik terbaru.”

“Tentu ini bukan solusi ideal,” tambahnya seraya menjelaskan mengapa akhirnya senjata baru dipasang pada ‘kuda tua yang tepercaya’. “Namun, karena ketiadaaan opsi yang lebih baik, sebuah pilihan harus dibuat — apakah tetap bertahan dengan pesawat tanpa senjata elektronik, atau memasang perangkat tersebut pada sayap yang sudah teruji coba.”

Khodorenok menegaskan, keputusan Kementerian Pertahanan Rusia bersifat sementara, dan Il-22PP “Porubshchik” akan digantikan oleh model pesawat terkini dalam waktu dekat.

Sistem Senjata Elektronik dalam Senjata Modern

Sistem senjata elektronik digunakan tak hanya untuk ‘menyerang’, tapi juga membuat pasukan tak terlihat oleh misil dalam pertempuran. Sebagai contoh, helikopter tempur Mi-24 dan Ka-52 di Suriah dilengkapi dengan sistem senjata radio-elektronik Vitebsk dan President.

“Sistem senjata elektronik yang terintegrasi dengan perangkat keras juga bisa mencegat misil dengan pelacak optikal dan inframerah, bahkan mendorong mereka keluar dari jalur penerbangan asli,” terang pengamat militer dari surat kabar Izvestiya Dmitry Safonov pada RBTH. Kemampuan sistem senjata elektronik yang terintegrasi pada helikopter bisa digambarkan dengan sistem perlindungan radar serupa terhadap misil pendeteksi panas. Insiden ini terjadi di pinggiran Aleppo saat para pejuang dari kelompok Asala wa-al-Tanmiya, sebuah unit oposisi moderat yang didukung AS, menembak helikopter angkut militer Mi-17 milik Suriah dengan sistem misil antipesawat Igla-1.

Menurut Safonov, sistem senjata elektronik ‘darat’ beroperasi dalam prinsip serupa.

Secara khusus, markas Hmeymim di Suriah saat ini dikelilingi oleh sistem Krasukha-4 — perangkat ini memadamkan semua sistem elektronik darat musuh dalam radius 250 km. Menurut para pakar, militer Rusia akan mempersenjatai ulang armada senjata elektronik mereka dengan 70 persen teknologi terbaru pada 2020.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar