Selasa, 22 November 2016

Mati 16 Tahun, Swedia Hidupkan Lagi Sistem Rudal Pesisir Era Perang Dingin


Swedia telah mengambil langkah-langkah secara drastis dengan mengaktifkan kembali sistem rudal Perang Dingin untuk melindungi pulau Gotland.


Selama Perang Dingin, Swedia memiliki artileri pantai yang melindungi pulau Swedia, pelabuhan dan saluran air. Di era modern, artileri pesisir secara bertahap telah dibongkar sebelum kemudian pada tahun 2000 diputuskan untuk membubarkan artileri pantai.

Tetapi mulai Senin 21 November 2016, sistem rudal berat yang telah mati selama 16 tahun telah diaktifkan kembali. Pertahanan pesisir ditempatkan di pulau Gotland, yang dalam pandangan Swedia diyakini kemungkinan akan menjadi target invansi Rusia.

Sampai tahun 2000, artileri pantai Swedia memiliki rudal yang dipasang di SUV. Rudal yang sama masih digunakan pada pesawat 
Gripen dan kapal angkatan laut. Saat ini, truk yang sebelumnya digunakan disimpan dalam kondisi baik di berbagai museum di seluruh negeri. Truk itu kemudian diambil lagi untuk membawa rudal anti-kapal RBS-15 yang dibangun Saab Robotsystem.

“Sejumlah truk itu masih selamat setelah pembubaran artileri pantai. Selain itu, kami telah mengambil rudal kapal yang ada dan kapal perang yang sebelumnya memiliki sistem rudal yang sama,” kata Laksamana Thomas Engevall sebagaimana dikutip surat kabar Swedia Dagens Nyheter.

Re-assembling dilakukan dalam waktu singkat dan digambarkan sebagai upaya dengan biaya murah untuk Angkatan Bersenjata Swedia. Setelah uji tembak, RBS-15 yang berbasis darat kembali diperkenalkan ke layanan. Sejumlah unit rahasia dilaporkan telah kembali bergabung dengan Angkatan Laut Swedia.



Menteri Pertahanan Swedia Peter Hultqvist, yang mengunjungi latihan Marinir Swenex 16, yang saat ini sedang berlangsung di pantai timur Swedia, memuji kolaborasi efektif antara Angkatan Bersenjata Swedia dan Saab, produsen dari RBS-15.

“Tentu sangat baik kita memiliki kembali sistem rudal pesisir berbasis darat lagi untuk Pertahanan Nasional kita,” kata Peter Hultqvist.

“Ini berarti bahwa kita dapat menembakkan rudal anti-kapal dari darat ke jarak yang jauh. Juga, memberikan peningkatan fleksibilitas dan kemampuan dalam peperangan laut. Hal ini akan meningkatkan kemampuan militer kami dan itu adalah sesuatu yang kita butuhkan.”

Menurut Mike Winnerstig, analis kebijakan keamanan di Badan Penelitian Pertahanan Swedia, keputusan ini merupakan wujud upaya Swedia untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya.

“Jika Anda menempatkan kelompok sistem ini di Gotland, Anda dapat mengontrol cukup banyak wilayah di pertengahan Baltic,” kata Mike Winnerstig kepada tabloid Swedia Expressen.

Pada bulan September, Swedia menempatkan 150 tentara di Gotland, untuk meningkatkan pertahanan pulau strategis itu. “Kami memiliki sekitar 150 orang di Gotland. Di masa lalu, ada resimen yang bisa memobilisasi sekitar 25.000 pasukan ke pertahanan pulau itu,” kata Mike Winnerstig.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar