Jumat, 25 November 2016

Kh-32 akan Mengubah Permainan Backfire

TU-22M3 1

Pembom Tu-22M3 Backfire menjadi salah satu tulang punggung serangan jarak jauh Rusia. Bomber ini akan semakin menakutkan karena sebuah senjata baru tengah dirancang khusus untuknya.
Kh-32 diklaim hampir tak terkalahkan untuk pertahanan udara dan jet tempur pencegat dari musuh. Rudal berpemandu ini dikembangkan oleh Biro Desain Militer Raduga, bagian dari Tactical Missiles Corporation. Cara kerjanya adalah setelah roket Kh-32 diluncurkan dari pesawat hingga mencapai ketinggian 40 km dan memasuki stratosfer, kemudian dengan cepat roket akan turun pada sasaran . 
Sumber industri pertahanan kepada koran Rusia Izvestia beberapa waktu lalu mengatakan saat ini, tes rudal baru tersebut sudah dalam tahap akhir
Tactical Missiles Corporation juga mengakui bahwa pihaknya tengah bekerja pada rudal Kh-32. Pertama-tama, rudal terbaru akan ditujukan untuk menghancurkan kapal perang musuh, stasiun radar dan target yang benar-benar mendistorsi sinyal radar pembom, termasuk jembatan, pangkalan militer dan pembangkit listrik.
Setelah peluncuran, sebuah rudal Kh-32 akan mencapai ketinggian 40 km, dan kemudian terbang horizontal, mendekati target dan menyerang dari atas.
Kh-32 memiliki sistem navigasi inersia dan sebuah stasiun radio-radar pencari target. Sistem navigasi seperti ini membuat rudal memiliki akurasi yang luar biasa dan tidak bergantung pada data GPS / GLONASS
Kornev menjelaskan. rudal ini diperkirakan akan memiliki jangkauan terbang hingga 1.000 km dengan kecepatan tidak kurang dari 5.000 km. Kombinasi kecepatan dan lintasan membuat Kh-32 hampir tak bisa dibendung oleh sistem pertahanan udara musuh .
Senjata utama pembom Tu-22M3 dan Tu-22M2 hingga saat ini adalah rudal Kh-22. Ada lebih dari 10 resimen Tu-22M dengan Angkatan Laut Soviet. Setiap resimen terdiri 20 pembom Tu-22M yang bisa membawa 40-60 rudal Kh-22. Mereka digunakan untuk menyerang iringan kapal induk AS.
Russia is finalizing the trials of a sophisticated cruise missile designated as Kh-32 and intended to equip the Tupolev Tu-22M3 supersonic long-range bomber fleet, according to the Izvestia daily. The cutting-edge missile is virtually invulnerable to ground-based air defenses and interceptors of a potential adversary. Once launched, the product of the Raduga Design Bureau climbs to an altitude of 40 km, to the stratosphere, to dive on the target at a steep angle.

Perkembangan rudal Kh-32 dimulai pada awal 1990-an, dan peluncuran pertama seharusnya dilakukan pada pertengahan 2000-an. Pada tahun 2013, gambar pertama muncul dan menunjukkan pembom Tu-22M3 melakukan uji penerbangan dengan rudal Kh-32 di sebuah lapangan udara di luar Moskow.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar