Pesawat tempur generasi kelima India disebut akan lebih unggul dalam beberapa aspek kunci dibandingkan induknya T-50 PAK-FA Rusia. Jet tempur siluman India juga akan diuntungkan dengan integrasi rudal jelajah supersonik BrahMos NG.
Dengan PAK FA lebih unggul dibandingkan dengan Chengdu J-20 maka berarti pesawat siluman India juga jauh lebih unggul.
Mengutip laporan media India, pada Senin 21 November 2016, pesawat tempur siluman India yang belum disebutkan namanya akan mencakup total 43 perbaikan dari T-50 PAK FA, sehingga akan unggul dalam banyak aspek tempur kunci. Sampai saat ini baru ada enam prototipe PAK-FA yang sudah dibangun dengan harga masing-masing sekitar US$100 juta.
Angka itu terlalu mahal untuk Rusia yang ekonominya sedang babak belur baik oleh anjloknya harga minyak maupun sanksi Barat.
Pesawat tempur siluman India dikatakan akan unggul dalam aspek siluman, supercruise, sensor, jaringan dan avionik tempur dibandingkan T-50.
Di bawah kesepakatan pembangunan bersama, India akan mengembangkan satu prototipe. Versi India akan menjadi pesawat tempur dua kursi untuk pilot dan operator sistem senjata. Sedangkan versi Rusia akan menjadi pesawat kursi tunggal seperti F-35 Lightning II dan F-22 Raptor.
India ingin jet tempur siluman dalam negeri untuk bisa masuk dalam layanan Angkatan Udra sebelum tahun 2025. Mereka berencana untuk membangun sebanyak 127 pesawat.
Proyek Fifth Generation Fighter Aircraft (FGFA) India akan dikembangkan dan diproduksi oleh Hindustan Aeronautics Limited (HAL) di fasilitas di Nashik dengan perkiraan biaya sebesar US$ 25 miliar.
“Perjanjian tersebut telah diselesaikan pada akhir kami. Kami siap untuk menandatanganinya. Saya pikir itu akan ditandatangani pada akhir tahun ini,” kata Sergei Chemezov, CEO Rostech Corporation Rusia.
Sebuah keunggulan signifikan yang juga akan dimiliki jet tempur siluman India adalah kemampuan untuk meluncurkan BrahMos-NG (Next Generation). Rudal yang lebih ringan, lebih kecil tetapi lebih mematikan dibandingkan BrahMos versi asli yang dibangun untuk menghancurkan kapal perang musuh. Rudal dengan kecepatan 3,5 Mach (4.300 km / jam) ini diharapkan mulai beroperasi setelah 2018, BrahMos-NG akan memiliki radar cross section jauh lebih kecil dari pendahulunya, sehingga jauh lebih sulit untuk dilacak dan dihancurkan lawan.
BrahMos-NG juga akan digunakan pada Sukhoi Su-30MKI, Mikoyan MiG-29K, HAL Tejas dan juga 36 jet tempur Rafale yang dibeli dari India. SU-30MKI akan mampu membawa tiga BrahMos-NG sementara pesawat tempur lainnya masing-masing akan membawa satu rudal. Belum diketahui berapa yang akan dibawa pesawat siluman India nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar