Kedatangan Kim Jong-un yang dikelilingi para tentara wanita Korut disiarkan stasiun televisi KRT yang dikelola pemerintah Pyongyang.
”Dia mengorganisir ini tiba-tiba dan dibimbing di tempat untuk mengkonfirmasi kemampuan tempur dari penembak perempuan,” tulis Korea Central News Agency (KCNA).
Kim Jong-un menekankan pentingnya latihan perang untuk mempersiapkan perlawanan terhadap musuh. ”Untuk tujuan ini, pelatihan unit artileri harus dilakukan di bawah kondisi simulasi pertempuran yang sebenarnya,” lanjut KCNA mengutip pernyataan Kim Jong-un.
Dalam sidak, Kim Jong-un didampingi para komandan militer Korut, termasuk Direktur Biro Politik Militer, Wakil Marsekal Hwang Pyong-so dan Kepala Staf Militer, Ri Myony-su.
Korut juga telah mengeluarkan peringatan bahwa situasi sudah di ambang perang dengan Korea Selatan. Utusan Luar Negeri Korut, Pak Yun Sik, mengatakan, “Situasi di semenanjung Korea dekat ke ambang perang karena latihan militer tak berujung oleh pasukan Amerika dan Korea Selatan yang menargetkan kami.”
”Sekarang, Inggris telah memutuskan untuk mengirim jet tempur Typhoon untuk mengambil bagian dalam latihan militer AS-Korea Selatan, di Korea Selatan, dari tanggal 4 sampai 10 November.
”Ini tindakan bermusuhan, secara terbuka bergabung dengan pasukan AS dan Korea Selatan bergerak untuk perang melawan kami,” ujarnya.
”Inggris mengklaim bahwa latihan militer ini tidak menargetkan kami, tetapi AS dan Korea Selatan secara terbuka mengatakan bahwa ini latihan militer ditujukan untuk meluncurkan serangan terhadap fasilitas dan struktur komando militer kami,” kata Yun Sik.
Sumber : Sindonews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar