Rabu, 23 November 2016

MiG-29K Jatuh di Mediterania Diduga Karena Kehabisan Bahan Bakar



Jet tempur MiG-29K Rusia yang jatuh di Mediterania pada 13 November 2016 lalu diduga karena pesawat kehabisan bahan bakar. Penyebabnya, pesawat yang menjadi bagian dari sayap tempur Kapal Induk Admiral Kuznetsov ini harus menunggu perbaikan landasan pendaratan yang tengah diperbaiki,


MiG-29K terpaksa terbang berputar-putar di sekitar Admiral Kuznetsov setelah keadaan darurat dialami dua pesawat di depannya dan landasan pacu harus diperbaiki. Pilot akhirnya dipaksa untuk menggunakan kursi ejeksi dan membiarkan pesawat menabrak air sebelum kemudian diangkat dan dipulihkan.

Menurut USNI News yang mengutip laporan media yang rusia, tiga pesawat diluncurkan dari kapal untuk melakukan pengintaian di atas Aleppo, dan ketika selesai mereka segera kembali ke kapal induk.

Jet pertama mendarat dengan selamat, sedangkan yang kedua mendarat beberapa menit kemudian, tetapi hook memutuskan salah satu kabel menangkap kapal.




Untungnya, MiG kedua masih tertangkap kawat berikutnya sehingga bisa berhenti dengan aman. Tetapi hal ini menjadikan pesawat ketiga tertahan dan diminta untuk bertahan di udara sembari menunggu perbaikan dek.

“Sementara di daerah memegang, kedua mesin tempur ditutup. Penjelasan awal adalah bahwa mereka tidak lagi menerima bahan bakar. Dalam situasi seperti itu, sebuah jet tempur akan jatuh seperti batu, dan pilot hanya memiliki satu pilihan. Keluar dari pesawat,” tulis USNI News.

Menurut Fox News, dua pejabat intelijen AS mengatakan bahwa helikopter penyelamat kemudian mengambil parasut dan pilot untuk diselamatkan dan dibawa ke kapal induk.

Kecelakaan itu merupakan pukulan yang signifikan bagi Rusia, yang berencana untuk meluncurkan serangan udara terhadap wilayah yang dikuasai pemberontak dari Aleppo di Suriah dari kapal induk.




Yang aneh kenapa MiG ketiga tidak dialihkan ke lapangan udara lain mengignat Rusia memiliki pangkalan di dekat Pantai Suriah dan ada lapangan udara di Siprus yang berjarak hanya 50 mil dari lokasi kejadian.

Selain itu kenapa tidak ada pesawat tanker yang melakukan pengisian bahan bakar secara cepat. Sedangkan kegagalan dua mesin sekaligus juga kecil kemungkinannya.


Penjelajah Peter The Great

Dengan kata lain, jika laporan tersebut akurat ini tampaknya telah kerugian yang tidak perlu dan terkesan ceroboh.

Kuznetsov tidak menghentikan operasi penerbangan setelah kecelakaan itu, meskipun hanya tersisa tiga MiG-29K, pesawat paling canggih yang dibawanya, belum terlihat terbang. Sebaliknya semua rekaman menunjukkan Su-33 yang melaksanakan sorti kontra-udara dan pemboman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar